NILAI-NILAI MODERASI ISLAM PERSPEKTIF WAHBAH AL-ZUHAYLI DALAM TAFSIR AL-MUNIR
(1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author
Abstract
Al-Qur'an as a guide for man has a function for all human beings, both in human relationship with God, man with man and man with nature. Al-Qur'an describes the life of society, which in social life must have complex problems. Therefore, Al-Qur'an always requires humans to think about finding solutions to all problems including problems related to social relations. One of the discussions about social relations in society is moderation. Tafsir Al-Munir has an interpretation that has a fiqh pattern, but besides that, this interpretation is also classified as an interpretation with a literary and culture community (al-adab al-ijtima’i), a pattern that discusses the polemics of social life where the answers and solutions are contained in the verses of Al-Qur’an.This study used two methods. In terms of literature studies, research uses literature research methods (library research). Meanwhile, in terms of interpretation, this study uses thematic interpretation method. The results of the study obtained from this study explain that Wahbah al-Zuhayli one of the great scholars in the field of tafsir gave his view that moderation is a belief, attitude, behavior of order, muamalah and balanced morality. Islam is a moderate religion, not excessive in everything, not excessive in terms of religion, not extreme beliefs and not extreme behavior, not arrogant and always meek to others.
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia memiliki fungsi bagi seluruh manusia, baik dalam hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam raya. Al-Qur’an juga menjelaskan tentang kehidupan bermasyarakat, yang mana dalam kehidupan sosial pastilah mempunyai problem yang kompleks. Oleh karena itu Al-Qur’an selalu menuntut manusia untuk berpikir mencari solusi dari segala masalah termasuk masalah yang menyangkut hubungan bersosial. Salah satu pembahasan tentang hubungan sosial dalam bermasyarakat yaitu moderasi. Tafsir Al-Munir memiliki tafsir yang bercorak fiqih, tapi selain itu tafsir ini juga tergolong tafsir yang bercorak sastra dan budaya kemasyarakatan (al-adab al-ijtima’i), corak yang membahas tentang polemik-polemik kehidupan bersosial yang mana jawaban dan solusinya terdapat dalam ayat Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan dua metode. Dari segi kajian literature, penelitian menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research). Sedangkan dari segi penafsiran, penelitian ini menggunakan metode tafsir tematik. Hasil penelitian yang didapat dari kajian ini menjelaskan bahwa Wahbah al-Zuhayli salah satu ulama tokoh ulama besar dalam bidang tafsir memberikan pandangannya bahwa moderasi merupakan keyakinan, sikap, perilaku tatanan, muamalah serta moralitas yang seimbang. Islam adalah agama yang moderat, tidak berlebihan dalam segala hal, tidak berlebihan dalam hal agama, tidak ekstrim keyakinan dan tidak ekstrim perilaku, tidak angkuh dan selalu lemah lembut kepada sesama.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
’Umayrah, Abd al-Rahman. Tokoh-Tokoh Yang Diabadikan Al-Qur’an. Depok: Gema Insani, 2000.
Aiman, Ummul. “Metode Penafsiran Wahbah Al-Zuhaylî: Kajian Al-Tafsîr Al-Munîr.†MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 36, no. 1 (2016): 1–21. https://doi.org/10.30821/miqot.v36i1.106.
Akbar, Faris Maulana. Tafsir Tematik-Sosial Studi Atas Ensiklopedi Al-Qur’an Dan Paradigma Al-Qur’an. serang: Penerbit A-Empat, 2020.
Akhmadi, Agus. “Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia Religious Moderation in Indonesia’S Diversity.†Jurnal Diklat Keagamaan 13, no. 2 (2019): 45–55.
Al-Lahham, Badi’ al-Sayyid. Wahbah Al-Zuhayli Al-‘Alim Al-Faqih Al-Mufassir. Damaskus: Dar al-Qalam, 2001.
Ali Muhtarom, Sahlul Fuad, Tsabit Latif. Moderasi Beragama Konsep, Nilai, Dan Strategi Pengembangannya Di Pesantren. Jakarta: Gramedia, n.d.
Anwar, Endang Saeful. “Tela’ah Terhadap Kitab Tafsir Al-Munir.†Al-Fath 05, no. 01 (2011): 5–24.
Al-Zuhayli, Wahbah. Tafsir Al-Munir Jilid 2 Aqidah, Syariah, Manhaj (Juz 3-4 Al-Baqarah - an-Nisa’). Depok: Gema Insani, 2021.
———. Tafsir Al-Munir Jilid 8 Aqidah, Syariah, Manhaj (Juz 15-16 AI-Israa’ - Thaahaa). Depok: Gema Insani, 2021.
Bedong, Muhammad Ali Rusdi. Mainstreaming Moderasi Beragama Dalam Dinamika Kebangsaan. Pare-pare: IAIN Parepare Nusantara Press, 2020.
Has, Muhammad Hasdin. “Metodologi Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Zuhailiy.†Al-Munzir 7, no. 2 (2014): 41–57. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.31332/am.v7i2.278.
Hasan, Mustaqim. “Prinsip Moderasi Beragama Dalam Kehidupan Berbangsa.†Jurnal Mubtadiin 7, no. 2 (2021): 111–23. https://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadii.
Hidayat, Komarudin. Psikologi Beragama Menjadikan Hidup Lebih Nyaman Dan Santun. Jakarta: Mizan Publika, 2006.
Kitab, Studi, and Tafsi R Al-muni R Karya. “Studi Kitab Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Al-Zuhaili Dan Contoh Penafsirannya Tentang Pernikahan Beda Agama.†Analisis: Jurnal Studi Keislaman 16, no. 1 (2016): 125–52. https://doi.org/https://doi.org/10.24042/ajsk.v16i1.740.
Kurdi. Hermeneutika Al-Qur’an Dan Hadis. Yogyakarta: eLSAQ Press, 2010.
Majid, Nurcholish. Islam, Kemodernan, Dan Keindonesiaan. Cet. 1. Ujungberung, Bandung: Mizan : Didistribusikan oleh Mizan Media Utama, 2008.
Massoweang, Abd Kadir. “Merajut Moderasi Beragama Dari Tradisi Pesantren.†Pusaka 8, no. 2 (2020): 211–26. https://doi.org/10.31969/pusaka.v8i2.421.
Mustaqim, Abdul. Epistemologi Tafsir Kontemporer. Yogyakarta: LKiS, 2011.
Ngainun Naim. “Kebangkitan Spiritualitas Masyarakat Modern.†Kalam: Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam 7, no. 2 (2013).
Peter Salim dan Yenny Salim. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English, 1991.
Prastyo, Nova Sandy. “Perbandingan Ijtihad Yusuf Al-Qardawi Dan Wahbah Zuhaili Tentang Zakat Perusahaan.†UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
Rizal, Fitra. “Wakaf Non Muslim Dan Wakaf Uang Menurut Pandangan Wahbah Zuhaili.†Al-Intaj : Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah 5, no. 2 (2019): 176. https://doi.org/10.29300/aij.v5i2.2059.
Saumantri, Theguh. “The Dialectic of Islam Nusantara and Its Contribution To The Development of Religious Moderation In Indonesia.†FOKUS Jurnal Kajian Keislaman Dan Kemasyarakatan 7, no. 1 (2022): 57–67. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29240/jf.v7i1.4295.
Shihab, M. Quraish. Kaidah Tafsir. Tanggerang: Lentera Hati, 2013.
Sukron, Mokhamad. “Tafsir Wahbah Al-Zuhaili Analisis Pendekatan, Metodologi, Dan Corak Tafsir Al-Munir Terhadap Ayat Poligami.†TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan 2, no. 1 (2018): 261–74. https://doi.org/10.52266/tadjid.v2i1.100.
Sulfanwandi, Sulfanwandi. “Pemikiran Tafsir Al-Munir Fi Al-Aqidah Wa Al-Syari’Ah Al-Manhaj Karya Dr.Wahbah Al-Zuhayli.†Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana Dan Politik Hukum 10, no. 1 (2021): 65. https://doi.org/10.22373/legitimasi.v10i1.10518.
Umar, Nasaruddin. Islam Nusantara: Jalan Panjang Moderasi Beragama Di Indonesia. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2021.
Wahyudi, Yudian. Metode Tafsir Dan Kemaslahatan Umat. Yogyakarta: Nawasea, 2007.
Zubaidi, Zaiyad, and Muhammad Yanis. “Implementasi Wasiat Berupa ‘Honorarium’ Menurut Pandangan Wahbah Zuhaili.†Media Syari’ah 20, no. 2 (2020): 182. https://doi.org/10.22373/jms.v20i2.6514.
Zuhdi, M. Nurdin. “Hermeneutika Al-Qur’an: Tipologi Tafsir Sebagai Solusi Dalam Memecahkan Isu-Isu Budaya Lokal Keindonesiaan.†ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 13, no. 2 (2012): 241. https://doi.org/10.14421/esensia.v13i2.740.
DOI: 10.24235/diyaafkar.v10i1.10032
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
 Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Â
Â