PERAN PERGURUAN TINGGI ISLAM DALAM KONTEK EKONOMI ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM JURUSAN PERBANKAN SYARI'AH

U. Syafrudin(1*), Ridwan Widagdo(2),


(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Perguruan tinggi mengemban budaya akademik yang mempunyai kekhassan dalam beberapa aspek, di antaranya aspek social, aspek pembelajaran, aspek kompetensi, dan aspek kepribadian. Aspek-aspek tersebut menjadi inspirasi terwujudnya sebuah masyarakat akademik dengan nalar keilmuan yang lebih dewasa hadir di Perguruan Tinggi. Kurikulum merupakan suatu naskah panduan mengenai pengalaman yang harus didapatkan oleh para pelajar agar menjadi para lulusan berkompeten.  Oleh karena itu kurikulum diibaratkan sebagai “jalur pacu†atau “kendaraan†untuk mencapai tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan.

Berdasarkan itu, maka Kurikulum Ekonomi Syariah dibangun dengan memadukan antara ilmu-ilmu teoritis dengan praktis (30:70), ekonomi konvensional dengan ekonomi Syariah (40:60), Ilmu Keislaman (30 persen), Ilmu Kesyariahan (20 persen) – Ushul Fiqih, Qawaid Fiqhiyah fi al-Iqtishad, Ayat-Ayat dan Hadits Ekonomi Syariah, Fikih Muamalah dan Fikih Zakat dan Wakaf. Selain itu, kurikulumnya juga dilengkapi dengan ilmu-ilmu alat (30 persen), yang terdiri dari, bahasa (Arab/Inggris), ICT (Aplikasi Komputer), Matematika, Statistik dan Akuntansi.

Peran  yang  paling  penting  yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi di Cirebon agar dapat bersinergi dengan perbankan syariah yang ada di Cirebon, Dalam proses   pembelajaran, penyusunan  harus  memuatkan  mata  kuliah  yang  mendukung  pencapaian  kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan  pada  mahasiswa  untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan   minatnya,    serta   dilengkapi   dengan deskripsi matakuliah,  silabus,  rencana pembelajaran,  dan evaluasi.

 

Kata Kunci : Perguruan Tinggi Islam, Ekonomi Islam, kurikulum ,     Perbankan Syariah

 

 

 

 

 

Abstract

 

                 Colleges carry out the academic culture that has kekhassan in several aspects, including social aspects, aspects of learning, competence aspects, and aspects of personality. These aspects become inspirational realization of an academic community with scientific reason more adults are available at the College. The curriculum is a draft guide on the experience that must be obtained by the students to become competent graduates. Therefore the curriculum described as "track racing" or "vehicle" for achieving educational goals and competencies of graduates.

                 Based on that, the curriculum of Islamic Economics is built with a combination of theoretical sciences with practical (30:70), conventional economics to Islamic economics (40:60), Islamic Sciences (30 percent), Science Kesyariahan (20 percent) - Usul Fiqh , Qawaid fiqhiyah fi al-Iqtishad, Ayat-Ayat and Hadith Islamic Economics, Tenets Jurisprudence and Zakat and Waqf Jurisprudence. In addition, the curriculum also equipped with tools sciences (30 percent), which consists of, languages (Arabic / English), ICT (Computer Applications), Mathematics, Statistics and Accounting.

           The most important role that must be carried out by universities in Cirebon in order to synergize with Islamic banking in Cirebon, in the learning process, the preparation must load courses that support the achievement of the competence of graduates and provide flexibility to students to broaden their horizons and deepen their expertise in accordance with interests, and is equipped with course descriptions, syllabi, lesson plans, and evaluations.

 

Keywords: Islamic Institute of Islamic Economics, curriculum, Islamic Banking


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Syariah Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas kerja sama dengan Bank Indonesia. 2009. Syariah Islam. Jakarta: Rajawali Pers

Pronk, Jan. 2001. “Globalization: A Developmental Approachâ€, dalam Jan Nederveen Pieterse (ed.), Global Futures, Shaping Globalization, London: Zed Books

Manzoor, S. Parvez. 2004. “Book Review ‘Islam in the Era of Globalization: Muslim Attitudes Towards Modernity and Identity†oleh Johan Meuleman (ed.) (2002), London: RoutledgeCurzon, dimuat dalam Journal of Islamic Studies, Vol. 15, No. 2, Mei 2004.

Moten, Abdul Rashid. 2005. “Modenization and The Process of Globalization: The Muslim Experience and Responsesâ€, dalam K.S. Nathan dan Mohammad Hashim Kamali (eds.), Islam in Southeast Asia: Political, Social and Strategiec Challenges for the 21st Century, Singapura: Institute of Southeast Asian Studies.

Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Huda, nurul, dkk. 2008. Syariah Makro Islam Pendekatan Teoritis. Jakarta: Bumi Aksara

Rivai,Veithzal, dan Andi Bukhari. 2009. Islamic economics: Syariah syari’ah bukan opsi tapi solusi. Jakarta: Bumi Aksara

Mujahidin, Akhmad. 2007. Syariah Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka




DOI: 10.24235/amwal.v8i2.1609

Article Metrics

Abstract view : 440 times
PDF - 443 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 Al Amwal Indexed by:

          

 

 

This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. Creative Commons Licence
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.-->View My Stats