Regulation and Supervision: Measuring the Effectiveness of Supervision for Baitul MÄl wa Tamwil

Rifa Berliana Arifin(1*), JM Muslimin(2), Nurhasanah Nurhasanah(3),


(1) Syarif Hidayatullah Islamic University
(2) UIN Syarif Hiadayatullah Jakarta
(3) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Law Number 25 of 1992 concerning Cooperatives places the supervision of BMT under the Ministry of Cooperatives and SMEs. Meanwhile, Law Number 1 of 2013 concerning Microfinance Institutions mandates that the supervisory function of BMTs is under the supervision of the OJK. The two supervisory regulations give rise to a dualism of supervision which results in the emergence of dualism of supervisory regulations in the operation of BMT. This research uses normative research with analytical descriptive research methods and law content analysis equipped with structured interview guidelines. The data used are in the form of laws and regulations related to supervision and data from research objects in West Java, namely BMT Amanah Syariah, BMT Talaga and BMT Ibaadurrahman. The results of this study indicate that there is a supervisory dualism that has an impact on the emergence of disharmony in the supervision regulation in the operation of BMT in West Java. The factors that cause disharmony in supervisory regulations are that there are two basic legal references related to supervision, the legal substance in the supervisory regulations is not in accordance with the characteristics of the BMT, the implementation of supervisory regulations is not optimal and there is no regulation that regulates the legality of BMT. These factors have legal consequences in the form of disharmony of supervisory law on the operationalization of BMT which has a negative impact on the mechanism of establishment, operation, accountability, and reporting by BMT to each supervisory agency. The factors that cause disharmony in supervisory regulations are that there are two basic legal references related to supervision, the legal substance in the supervisory regulations is not in accordance with the characteristics of the BMT, the implementation of supervisory regulations is not optimal and there is no regulation that regulates the legality of BMT.

Keywords: Dualism, BMT, Supervision, Cooperatives and MFIs.


Full Text:

PDF

References


Adisasmita, R. (2011). Manajemen Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Amalia, E. (2014) “Implementasi Good Corporate Governance pada BMTâ€. Hasil penelitian Kerjasama OJK dan UIN Jakarta.

Diah, A.O. (2018). Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro Berbentuk Koperasi. Tesis. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.

Fadillah, M and Abdul, M. (2017). Kebijakan Regulasi Battul MÄl Waa Tamwil (BMT) di Indonesia. Tesis. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Fajrianty, H. (2019). Kepastian Hukum Baitul MÄl Wa Tamwil Tinjauan Undang-Undang Perkoperasian dan Lembaga Keuangan Mikro. Tesis. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Johnny, I. (2013). Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang: Bayumedia Publishing.

Kementerian Koperasi dan UKM. (2021). Data Koperasi di Jawa Barat terdaftar di Kementerian Koperasi dan UKM. Retrieved from http://nik.depkop.go.id/

Komite Nasional dan Keuangan Ekonomi Syariah. (2021). Sharing Platform. Retrieved from https://knks.go.id/isuutama/8/sharing-platform-keuangan-mikro-syariah-berbasis-baitul-maalwat-tamwil-bmt.

Mochtar, K. (1986). Pembinaan Hukum Dalam Rangka Pembangunan Nasional. Bandung: Binacipta,

Munir, F. (2007) Sosiologi Hukum Kontemporer, Interaksi Hukum, Kekuasaan dan Masyarakat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Otoritas Jasa Keuangan, (2021). Data Koperasi Terdaftar di OJK, Retrieved from https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/Pages/LKM-Terdaftar-OJK.aspx.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil. (2021). Data persebaran Kementerian Koperasi Jawa Barat. Retrieved from, https://berita.pinbuk.id/?s=Persebaran+BMT.

Soerjono, S and Sri, M. (2007). Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Usman, S. (2009). Dasar-Dasar Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,

Undang-Undang Nomor 62 Tahun 2015 tentang Kementerian Koperasi dan UKM dan Usaha Kecil Menengah.

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam I oleh Koperasi.

Peraturan Presiden Nomor 96/2020 tentang Kementerian Koperasi dan UKM dan Usaha Kecil Menengah.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan. Pelindungan, Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 17/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pengawasan Koperasi.

Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pengawasan Koperasi.

Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 16/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi.

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 39/Per/M.KUKM/XII/2007, Bab1 Ketentuan Umum.

Peraturan OJK Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro.

Peraturan OJK Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

Peraturan OJK Nomor 12/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan UKM jo. POJK Nomor 61/POJK.05/2015 tentang Perubahan POJK Nomor 12/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan UKM.

Peraturan OJK Nomor 13/ POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan UKM jo. POJK Nomor 62/POJK.05/ 2015 tentang Perubahan POJK Nomor 13/ POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan UKM.

Keputusan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 149/KEP/DEP.6/VII/2020 tentang Rencana Strategis Deputi Bidang Pengawasan 2020-2024.

Keputusan DSN-MUI Nomor 01 tahun 2000 tentang Pedoman Dasar Dewan Syariah Nasional.

Keputusan DSN-MUI Nomor 03 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Anggota Dewan Pengawas Syariah pada Lembaga Keuangan Syariah.

Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 91 tahun 2004.

Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri RI c.q. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Nomor 538/PKKN/IV/1997 tanggal 14 April 1997 tentang Status Badan Hukum untuk Lembaga Keuangan Syariah.

Nota Kesepemahaman OJK, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Dalam Negeri Nomor PRJ-28/D.01/2014, 900/ 3479A/SJ, 04/KB/M.KUKM/11/ 2014 tentang Koordinasi Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro. Renstra Deputi Bidang Pengawasan. Kementerian Koperasi dan UKM dan Usaha Kecil Menengah.




DOI: 10.24235/amwal.v15i1.11450

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 Al Amwal Indexed by:

          

 

 

This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. Creative Commons Licence
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.-->View My Stats