KAJIAN FAJAR DAN SYAFAQ PERSPEKTIF FIKIH DAN ASTRONOMI

Imam Qusthalaani(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Persoalan fajar dan syafaq mencuat ketika majalah Qiblati menggugat awal waktu subuh yang diangggap terlalu dini.  tersebut lantas perlu kajian khusus terkait fajar baik secara fikih maupun astronomi sebagai tanda waktu subuh agar tidak meresahkan masyarakat. kajian serupa juga harus dilakukan terhadap syafaq mengingat keduanya merupakan  yag serupa, hanya saja berbeda saat waktu terjadinya.

Secara fikih, fajar dan syafaq merupakan fenomena alam harian yang disebabkan oleh rotasi bumi yang menghasilkan cahaya di ufuk sesaat sebelum matahari terbit dan setelahnya. Secara hukum Islam, terbitnya fajar dijadikan tanda masuknya wakyu salat subuh. Sedangkan syafaq merupakan tanda pergantian waktu salat maghrib dan isak.Secara Astronomiyang dimaksud dengan fajar dan syafaq ialah Astronomical Twilight. Beberapa observasi verifikatif menunjukkan bahwa ketinggian fajar yang dijadikan patokan Kemenag memang terlalu dini, setidaknya terdapat selisih 1-3 derajat yang secara otomatis jadwal waktu subuh terlalu dini begitu juga waktu isak  mengalami keterlambatan.

 

Kata kunci : Fajar, syafaq, fikih, Astronomi.

 

Abstract

 

The dawn and syafaq issues arose when Qiblati Magazine sued the beginning of subuh time assumed too early. It then needs to be studied specifically related to dawn whether in fiqh perspective or astronomy as a sign of subuh in order that it doesn’t disturb the society. The similar study should also be done toward syafaq because bot are the some thing, only different time. In fiqh view, dawn and syafaq are daily natural phenomena caused by the rotation of the earth that brings light on the horizon before sunrise and after sunset. By Islamic law, the rising of the dawn is a sign of the entry subuh prayer time. While syafaq is a sign of the maghrib and isya prayer time. Then according astronomy, dawan anf syafaq are astronomical twilight. Some verificatif observations indicate that the altitude of dawn that is used as benchmark by ministry of religious affair is too early.

 

Keywords : dawn, Syafaq, Fiqh and astronomy.


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Admiranto, Gunawan, Menjelajahi Tata Surya, Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 2009

Azhari, Susiknan. Ensiklopedi Hisab Rukyat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008

Agama RI, Direktorat Jenderal BIMAS Islam Kementrian. Penjelasan Waktu Subuh.Hasil Temu Kerja Evaluasi Hisab dan Rukyat Kementrian Agama RI di Hotel Horizon Semarang, 23-25 Februari 2010

Brata, I Nyoman Budi, Modul Pengenalan Kamra, Gianyar : SMKN 1, 2008

Cavington, Michael, Partical Amateur Astronomy: DSLR Astrophotograpy, New York : Cambridge University Press, 2017

E.KBigg., The Detection of Atmospheric Dust and Temperature Inversions By Twilight Scattering, Journal of Meteorology Vol.13. Australia: Commonwealth Scientific and Industrial Organization,1955.

JorgHaber, dkk, Physically Based Simulation of Twilight Phenomena, Germany: MPI Informatik, Saarbr ucken

LIPI, Lajnah Pentashihan al-Quran Balitbangdik Kemeng RI –, Waktu dalam Perspektif al-Qur’an dan Waktu, Jakarta : Widya Cahaya, 2015, jilid 13.

Nihayatur Rohmah, Syafaq dan Fajar: Verifikasi dengan Aplikasi Fotometri, Tinjauan Syar’I dan Astronomi, Yogyakarta : Lintang Rasi Aksara Books, 2012

________, Pengaruh Atmosfer terhadap Ketampakan Fajar sadik (Diskursus atas Visualisasi Warna dan Posisi Astronomis Matahari), Ringkasan Disertasi Pasca Sarjana IAIN Walisongo Semarang, 2014

al-Shan’ani, Muhammad bin Ismail, Subul al-Salam, juz 1

Slamet Hambali, Ilmu Falak I (Penentuan Awal Waktu Salat dan Arah Kiblat Dunia).Semarang : Program Pasca Sarjana IAIN Walisongo Semarang, 2011

Sudibyo, Muh. Ma’rufin, Benang Putih dan Hitam (Waktu Shubuh dan Fajar dalam Sudut Pandang Astronomi, (makalah Seminar Waktu Sholat Subuh dalam Kajian Fiqih dan Astronomi PCNU Gresik, Mojokereto, 30 September s/d 1 Oktober 2017.)

Atmanto, Nugroho Eko, Relevansi Konsep Fajar dan Senja dalam Kitab Al-Qanun Al-Mas’udi bagi Penetapan Waktu Salat Isya’ dan Subuh, Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 01 Januari - Juni 2012

Eka Puspita Arumaningtyas, Morning Twilight Measured at Bandung and Jombang. Paper International Conference on Physics and its Applications.

Djamaluddin, Thomas, Waktu Shubuh Ditinjau secara Astronomi dan Syar‟i, (Online, https://tdjamaluddin.wordpress.com/2010/04/15/waktu-shubuh-ditinjau-secara-astronomi-dansyari/

___________, Benarkah Waktu Shubuh di Indonesia Terlalu Cepat, (Online, https://tdjamaluddin.wordpress.com/2017/09/13/benarkah-waktu-shubuh-di-indonesia-terlalu-cepat/

https://www.timeanddate.com/astronomy/different-types-twilight.html

http://www.arsyindonesia.com/apa-itu-sky-quality-meter/

https://misterikomputer.wordpress.com/2013/05/08/pengertian-port-serial-rs232/




DOI: 10.24235/mahkamah.v3i1.2744

Article Metrics

Abstract view : 712 times
PDF - 536 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Mahkamah Indexed By:

  

  

 Copyright of Mahkamah (Jurnal Kajian Hukum Islam)  p-ISSN: 2355-0546 e-ISSN: 2502-6593

 

Mahkamah (Jurnal Kajian Hukum Islam) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.