Interaksi Kyai Dengan Masyarakat Dalam Tafsir Al-Maraghi

Ahmad Ali Syauqi(1*), Hartati Hartati(2), Ahmad Faqih Hasyim(3),


(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Semakin terkikisnya ulama (kyai) yang menjadi panutan, membuat penulis merasa perlu menelisik lebih jauh relasi dan interaksi seperti apa yang sebaiknya dibangun, menurut al-Qur’an, antara seorang ulama dengan pejabat, masyarakat dan sesama kyai agar kehidupan dunia ini menjadi lebih baik. Tujuan penelitian ini ialah menjelaskan penafsiran al-Marâghî mengenai ayat-ayat interaksi antara: kiai dengan pejabat, kiai dengan kiai, dan kiai dengan masyarakat awam. Metode yang digunakan adalah metode dan library research. Kesimpulan yang didapat dari penulisan skripsi ini antara lain bahwa a.) Berdasarkan penafsiran atas QS al-Baqarah (2): 247, pemuka agama (kiai) tidak boleh termakan ucapan manis pejabat; harus selalu menjadi panutan pejabat, bukan sebaliknya, dan tetap menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Interaksi antara kiai dengan pejabat melalui kisah Nabi Samuel dengan pejabat Bani Israîl. b.) Berdasarkan penafsiran atas QS. Maryam (19): 53, al-Maraghi tidak menjelaskan panjang lebar mengenai interaksi antara Nabi Musa dengan Nabi Harun. Namun dari penjelasan al-Maraghi dapat ditemukan secara tersirat bahwa keduanya sama-sama Nabi yang menentang kezaliman saat itu. Interaksi antara Nabi Musa dengan Nabi Harun saling tolong menolong dalam berdakwah. c.) Berdasarkan penafsiran atas QS al-Taubah (9) 61, al-Maraghi menafsirkan interaksi antara Nabi Muhammad Saw. dengan masyarakat awam, al-Maraghi memberi perumpamaan dalam tafsirnya, bahwa orang yang yang menyakiti Rasulullâh sama dengan orang yang menyakiti kedua orang tuanya dan keluarganya khususnya kaum munafik yang menyakiti beliau. Kemudian, hal ini membuktikan bahwa al-Maraghi menganggap seorang Rasulullâh (baca: kiai) adalah juga orang tua mereka.

 

Kata kunci: Interaksi, Kiai, Masyarakat.


Full Text:

PDF

References


Agus, Bustanuddin. 2006. Agama Dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Baihaqi. 1983. Agama dan Perubahan Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Bakar, Bahrun Abu. Terjemah Tafsîr Al-Marâghî. Semarang: PT. Toha Putra. Juz 2, 10, 16 & 30.

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Departemen Agama RI, 1989. Al-Qurân dan Terjemahannya, Semarang: CV. Toha Putra.

Departemen Pendidikan Nasional, Ensiklopedi Islam,Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve, Cet. 10, Jilid 2, 3 & 5.

Dirdjosanjoto, Pradjarta. 1999. Memelihara Umat, Kiai Pesantren – Kiai Langgar di Jawa. Yogyakarta: LkiS.

Djuned, Daniel. 2011. Antropologi Al-Qurân. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Al-Ghazali, Muhammad Abi Hamîd. Ihyâ` ‘Ulûm ad-Dîn. Jilid 1. Beirut: Dar al-Ilmiyah.

Hadi, Sutrisno. 1995. Metodologi Reseasrch. Yogyakarta: Andi Offset.

Hasan, Ilyas. 2007. Terjemah The Islamic Dynasties. Bandung: Mizan.

Idrus ‘Alaydrus, Muhammad. 2004. Miftâh ar-Rahmân. Cet. I. Jakarta: Dar al-Kutub al-Islamiyah.

Irfan M, Zakkie. 2009. Terjemah The Arab World: Society, Culture, and State, Bandung: Nusa Media.

Ismuha. 1983. Agama dan Perubahan Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Iyazi, Muhammad Ali. 1414 H. Al-Mufassirun Hayatuhum wa Manhajuhum. Cet I. Teheran: Wizarah al-Tsaqafah wa al-Insyaq al-Islam.

Liliweri, Alo. 2014. Sosiologi & Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Madjid, Nurcholish.1997. Masyarakat Religius. Cet. I. Jakarta: Paramadina.

Millah, Mus’idul. Warna-warni Islam Potret Keragaman Umat Islam di Seluruh Dunia. Yogyakarta: Qudsi Media.

Mulyana, Deddy. 2005. Nuansa-nuansa Komunikasi. Cet. III. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Al-Marâghî, Ahmad Musthafâ. Tafsîr Al-Marâghî. Mesir: Musthafâ al-Babil-Halabi. Juz 2, 10, 16 & 30.

Natsir M, 1973. Capita Selecta. Cet. III. Jakarta: Bulan Bintang.

Nugroho, Adi Baskoro. 2010. Hubungan Sosial Kyai dengan Santri Mukim Dan Santri Kalong Di Pondok Pesantren Al-Muthi`in Maguwo Banguntapan Bantul Yogyakarta Yogyakarta. Skripsi pada program strata 1 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Al-Qardlâwi, Yusuf. Kaifa Nata ‘ammal ma’a at-Turâts wa at-Tamazdhab wal-Ikhtilâf. Diterjemahkan oleh Fathurrahman, Ahrul Tsani, dkk. 2001. Menjadi Bagaimana Berinteraksi Dengan Peninggalan Ulama Salaf. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Qomar, Mujamil. Pesantren dari Transformasi Metodologi Menuju Demikratisasi Institusi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Riswanto, Aris Munandar, dkk. 2010. Ensiklopedi Sejarah Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. Jilid 3.

Saleh, Syukri Ahmad. 2007. Metodologi Tafsir Al-Qurân Kontemporer Dalam Pandangan Fazlur Rahman. Jakarta: Ciputat, Sulthan Thaha Press: Jambi, Gaung Persada Press.

Setiawanto, Tikno R. 2003. Peranan Kyai Dalam Masyarakat Tradisional Yogyakarta. Skripsi pada program strata 1 Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Shihab, Quraish. 1994. Membumikan Al-Qurân. Bandung: Mizan.

Siradj, ‘Aqiel. Terjemah Nazham Matan Binâ`. Cirebon: Majlis Tarbiyatul Mubtadi-îen Kempek.

Trisnawanti, Diana. 2013. Revolusi Mesir 23 Juli 1952: Berakhirnya Pemerintahan Raja Farouk. Ringkasan Skripsi pada program strata 1 Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta




DOI: 10.24235/diyaafkar.v4i02.1152

Article Metrics

Abstract view : 1260 times
PDF - 764 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


         

  

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

Â